s

Total Tayangan Halaman

Kamis, 10 Maret 2011

"Aku Ingin Dia Nyata di Sampingku"

  • Cast: Aku, Yoseob
  • Genre: mini story..
  • Author: Rssma Muppy
  • Rule: #imagine you as 'Aku' ! :D

Berawal dari mengenal Yoseob seminggu yg lalu. Sebuah pertemuan yg tidak disengaja di taman kecil samping sekolah. Taman dengan pemandangan indah. Namun saat itu aku memang menangis. Tetes demi tetes air mata ini mengalir hingga tak menyadari kedatangan seorang cowok duduk di sampingku. Yah, dia Yang Yoseob.. Satu-satunya orang yg dapat menenangkanku saat itu. Tak terjelaskan bagaimana ia. Sosok yg dingin, bahasanya lembut, dan cukup tampan bagiku.
Sebatas mengenal dan berteman dengannya untuk hari selanjutnya. Tak peduli dari kelas mana ia berasal, yg kutahu kami satu sekolah..

Mencarinya, kebiasaan yg kulakukan di pagi hari. Tak butuh waktu lama untuk mengakrabkan diri. Aku nyaman meluapkan semua keluhku padanya. Hari kedua, ketiga, dan hari-hari berikutnya. Aku mengabaikan orang-orang dekatku hanya untuk bertemu lagi dengannya. Walau terbesit satu kecurigaan, ketika aku hanya menemukannya di satu tempat, di taman kecil itu.. tapi kupikir mungkin itu hanya efek dr beban pikiranku saja. Aku telah peduli padanya. Semua rasa hadir pada tawanya yg menyejukkan. Lelucon bahkan tingkah imutnya, aku memuji semuanya. Aku bahkan mulai mencintainya. Pada sahabatku, aku menceritakan semua tentang Yoseob. Benci saja, ia tak ingin meresponku, bagai menvonis keadaanku yg tidak normal d matanya. Aku bingung aku salah apa..

Hingga suatu insiden terjadi .

Pagi itu, aku terperanjat ketika Yoseob tiba-tiba berdiri d hadapanku dgn senyum khasnya. "waeyo?" sapaku. "ambil ini.." dgn memberiku sebuah gelang dari tangannya.
Hanya mmperhatikan gelang itu, aku dpandang aneh banyak orang. Aku acuh, tapii "Dia kemana?" aku mengumbar pandanganku berkali-kali, tak kutemukan lagi sosoknya.
Ketika kembali ke kelas, mataku tak lepas dari gelang itu. Permata spiral dgn ukiran 'YS' ditengahnya. Bukan benda biasa menurutku. Aku menyimpannya dgn baik di kotak pensilku. Dan tetap sama, aku benci orang-orang dsekitarku. Semua memandangku dengan raut wajah bingung. Ini bener2 menggangguku~ aku tak mengerti..

Setelah menghilang tadi pagi, aku berkutat lagi untuk mencari Yoseob sepulang sekolah. Jejeran kelas yg kulewati kumasuki satu persatu, tapi tidak ada. Hanya kudapati hal yg membuatku terkejut, membuat nafasku tak beraturan. Karna tak seorangpun mengenal sosok Yoseob..

Feeling kemudian membawaku ke taman kecil itu, dan benar saja, aku menemukannya disana. Sembari tersenyum tipis, ada keraguan berkecamuk tentang apa yg sebenarnya belum kupahami...

"kemana saja?" tanyaku padanya.
(dia tersenyum) "aku disini".
"kamu tahu, aku khawatir padamu. aku...aku bingung...." kataku dengan terbata-bata.
"hh..matamu lelah. Pulang lah!"
"tidak, aku mencarimu.."
"tapi aku ada urusan" elaknya lagi.
"aku ingin bicara, pliss"
"aku harus pergi, kumohon pulang lah.."
ia berbalik badan lantas melangkah, dan segera saja kutarik tangan itu sebelum memberi jarak antara kami. Dengan memeluknya erat, aku merasakan kehangatan yg tak mau kutinggalkan..
dan apa....tiba2 tangan ini hampa..
membuka mata, dan aku tidak melihatnya. Mimpi atau bukan, aku benar2 tak melihatnya lagi....
"Seobie-ya!!!" rontakku mulai kacau
"YA!!! eodie-ga???"
terselimuti keanehan dan kemarahan, aku melangkah tak pasti mencarinya. Mengitari taman tak berbentuk ini. Tapi.....apa ini?? kemana taman hijau yg biasa kulihat..?
Di hadapanku, sebuah pekarangan yg berantakan..
Membuat nafasku semakin tak beraturan. Aku membeku.. kurasakan seluruh bagian tubuhku membatu tak dapat lagi kegerakkan. Bukan karna aku takut, semua hanya sulit kecerna.....
Sejurus aku berlari mencari lingkunganku, hingga tak sadar arus langkahku sudah menuju ke lorong kelas. Aku segera mencari gelang itu, ingin memastikan. Tapi setelah meraih kotak pensil.....
"kosong..." gumamku, gelang itu sudah tidak ada....

aku roboh dan jatuh tersungkur d lantai. Seketika aku hanya mampu menutup mata, dan menangis...


Begitulah..Yoseob bukan sepertiku. Dan aku mulai mengerti bagaimana pandangan orang-orang terhadapku. Ketika aku berbicara, tertawa, berbagi ksedihan, aku hanya seorang diri. Yoseob tak nyata. Aku menyesal mengetahui keadaan ini disaat aku benar2 membutuhkannya. Aku hanya ingin dia nyata disampingku :')

END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar